Hari ini tanggal 22 desember, tanggal dimana
Indonesia memperingati Hari Ibu atau Mother’s Day. Biasanya tiap negara itu
tanggalnya berbeda-beda dalam merayakan hari ibu ini. sejak beberapa hari yang
lalu spanduk-spanduk atau baliho-baliho besar banyak terpasang di sudut
jalanan. Isinya kurang lebih sama meskipun ada beberapa yang berbeda
redaksinya.
Setelah beberapa kalimat pujian ataupun
penghargaan kepada kaum Ibu biasanya redaksi pada spanduk dan baliho itu
ditutup dengan kalimat Selamat Hari Ibu ke-87. Sekilas memang terlihat biasa
saja. tetapi, angka 87 itu sedikit menggelitik buat saya. Kenapa 87 ya? Untuk
mencari jawabannya itu maka mulai lah saya berselancar mengunjungi kediaman
Mbah Google.
Nach, menurut mbah google, Peringatan Hari Ibu di
Indonesia diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa
dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember
1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah
membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia
(Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam
Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno
menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No.
316 tahun 1959.
Setiap negara tentu punya sejarahnya sendiri
sehingga mengapa peringatan hari ibu di setiap negara itu berbeda-beda
tanggalnya. Hari Ibu diperingati dengan berbagai alasan. Di sebagian negara
Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu atau Mothers Day dirayakan pada bulan Maret.
Hal itu berhubungan dengan kepercayaan mereka memuja Dewi Rhea, istri Dewa
Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah atau mitologi Yunani Kuno. Di negara
seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Belanda, Malaysia, dan Hongkong, Hari
Ibu diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei. Karena hari itu pada tahun
1870 seorang ibu aktivis sosial, Julia Ward Howe, mencanangkan pentingnya
perempuan bersatu menghentikan Perang Saudara di Amerika yang belum berserikat.
Dikarenakan alasan yang berbeda dengan latar
sejarah yang berbeda pula, sulit sebenarnya mencari tahu oleh siapa dan dimana
serta dalam rangka apa perayaan hari Ibu pertama sekali dilakukan. Dari sejumlah
artikel tentang sejarah hari ibu yang saya baca jauh sebelum Anna Jarvis yaitu tokoh
yang mempopulerkan hari Ibu di Amerika mulai tahun 1907 dan juga sebelum Julia
Ward Howe seperti yg dijelaskna diatas, pada tahun 1600 masyarakat Inggris
telah terlebih dahulu merayakan suatu hari yang mereka beri nama “Mothering
Sunday”. sebagian orang-orang Kristen akan berhenti memakan makanan tertentu
karena alasan dogma agama. Mereka beralasan amalan tersebut diciptakan
karena sebagai penghormatan mereka terhadap Mother Mary. Mother Mary adalah
Maryam, ibu kepada Nabi Isa as, atau Jesus yang mereka anggap sebagai tuhan.
Merujuk dari itu semua, saya mulai berpikir, “mengapa
tidak hari ibu sedunia itu berpedoman pada saat Hawa (wanita pertama) menjadi
Ibu?” Mengingat saat ini perayaan hari Ibu ini telah mengalami pergeseran makna
hanya sebatas pada hubungan antara Ibu dan anaknya, maka saya mulai berpikir
bahwa hari Ibu bagi masing-masing perempuan adalah saat pertama sekali ia
menjadi Ibu dalam hidupnya.
Mohon maaf bagi pihak-pihak yang tidak berkenan
dengan tulisan saya ini. mengingat keterbatasan ilmu yang saya milki maka hanya
ini secuil isi pikiran saya yang dapat saya tuangkan melalui tulisan. Dan terimakasih
buat seorang teman sekaligus sahabat yang telah
menginspirasi tulisan ini lahir.
Post a Comment