Wisuda menjadi moment paling membahagiakan yang
ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa tanpa terkecuali. Mulai dari Diploma 1
sampai Strata 3 tentu sangat ingin dapat menyelesaikan studinya secepat
mungkin. Wisuda adalah ritual yang sangat sayang bila dilewatkan begitu saja
bagi mereka yang telah lulus.
Setelah melewati perjalanan panjang bangku
perkuliahan, menikmati setiap proses bimbingan yang terkadang harus dilewati
dengan linangan air mata oleh sebahagian mahasiswa, maka sudah pasti ceremonial
wisuda menjadi sesuatu yang disakralkan. Senyum tawa dan canda bahagia mewarnai
prosesi ini disertai pula tangis haru kedua orang tua.
Sangking istimewanya hari wisuda, maka para
wisudawan dan wisudawati akan menyiapkan penampilan terbaik mereka untuk
menghadapi hari bersejarah yang akan dikenang seumur hidup mereka ini. Bagi
kaum perempuan khususnya penampilan adalah segalanya, maka berlomba-lombalah
mereka untuk menjadi yang paling cantik di hari itu.
Mulai dari pemilihan baju yang elegant dan mewah,
yang terkadang baju tersebut hanya dipakai sekali saja karena selanjutnya hanya
akan dimeseumkan sampai dengan make up tebal dan menor. Wajah-wajah cantik itu
ditambah dengan sepatu high heel yang menambah kesan glamor.
Sempurna, itulah kesan yang ingin ditampilkan oleh
semua wisudawan/wisudawati ini. Namun, yang sangat disayangkan, terkadang hanya
untuk menjaga make up dan penampilan memukaunya di depan kamera nantinya mereka
dengan rela meninggal shalat zhuhur. “kasihan make up akan luntur jika terkena
wudhu”, ungkap salah seorang wisudawati ketika ditanyai perihal tersebut.
Memang kita tidak boleh menjudge bahwa semua akan
seperti itu, pasti masih banyak saudari-saudari kita itu yang dengan rela
menanggalkan semua “atribut” kebanggaannya untuk sejenak menghadap sang Khalik
yang telah memberinya kesempatan menikmati hari itu. Namun sayangnya, jumlah
mereka lebih sedikit daripada yang mengasihani make up dan baju kebaya.
Tidak ada peraturan dari Universitas manapun yang
menuntut setiap wisudawan/ti untuk berpenampilan sempurna pada hari itu. Tetapi,
entah dari mana awalnya dan siapa yang memulainya yang pasti hingga kini budaya
itu tetap terjaga. Padahal, gelar akademik yang akan disandang para wisudawan
dan wisudawati ini tidak akan dicabut dan ataupun tidak akan dianggap tidak sah
hanya karena tidak ber-make up tebal dan tidak berpakaian mahal.
Memang tidak ada yang salah dengan make up dan
pakaian, tetapi apakah masih tidak salah juga jika hanya karena itu kita
meninggalkan kewajiban shalat yang telah disyari’atkan Allah?
Sadarilah wahai saudariku..., sangat disayangkan
jika kita mati-matian menjaga make up yang kita pakai agar tidak luntur,
padahal harganya hanya sekitar 300an ribu, sementara kita mengorbankan diri
kita dibakar neraka-Nya ribuan tahun nanti (karena 1 waktu kita meninggalkan
shalat dengan sengaja maka balasannya ribuan tahun di neraka). Sesungguhnya
kecantikan kita akan terlihat lebih berseri dengan tambahan polesan air wudhu. J
Post a Comment