
Hallo
teman-teman..,saat ini anda sedang membaca tulisan saya yang
manis,imut,unyu-unyu,awesome dan seabrek hal wah lainnya,..ahhahah
tidak bermaksud memuji diri sendiri lho tetapi ya begitulah
kenyataannya..gak percaya? Kalo ga percaya berarti anda masih belum
beriman hiihihih :p. Dalam pertemuan perdana ini saya ingin share
cerita sama kalian semua.
Cerita tentang perjalanan pertama saya ke
kota takengon menggunakan angkutan umum mobil L300. Pasti teman-teman
heran kan? Masa sih saya biasanya asal mau kemana saja selalu naik
kereta kuda ala kerajaan inggris dengan dikawali oleh rombongan
ksatria bertopeng lha kok kali ini malah naik mobil L300? Apanya yang
aneh ya? Oh iya saya lupa kali ini saya ga bisa naik kereta kuda
lantaran pajak kuda belum dibayar dan plat no kudanya sudah
kadaluarsa, ya sudah lah, ini semua emang sudah taqdir hihihiih.
Lagipula biasa aja kan semua orang yang ke takengon sebagian besarnya
pasti naik L300 juga walau sebagian lainnya malah memilih berjalan
kaki dengan anggapan berjalan kaki sepanjang 150 Km bisa menetralisir
penyakit kram yang disebabkan oleh karena kebanyakan mengunyah sandal
karet, tapi eits,,, ntar dulu,, cerita yang ini berkali-kali membuat
saya harus beristighfar dalam hati dan benar-benar mengganggu
perjalanan pertama saya. Ok, kita mulai saja ya ceritanya.
Cerita
ini bermula dari percakapan dua orang anak manusia yang duduk di
belakang bangku saya. Nah saya duduk di deretan ketiga, dan mereka
pastinya di deretan keempat kan, gak mungkinlah di deretan kelima.
(walau sebenarnya dibeberapa planet ada mobil angkutan serupa yang
memiliki bangku sebanyak 5000 deret. Info: lucupedia.org). Oh ya
sebelum saya memulai mengisahkan percakapan keduanya yang luar biasa
indah dan menyentuh jiwa-jiwa yang syahdu maka saya mau memperkenalkan
mereka dulu ke teman-teman, (emangnya saya kenal mereka? Ya gak juga
walaupun jika saya kenal,. so gak mungkin juga saya kasi tahu karena
ini menyangkut nama baik saya sebagai penasehat agung di otoritas
dewan keamanan PBB) nah loe..,, gimana ini mau memperkenalkan koq
malah ga kenal..? Hadeuh,, ribet ya. Tapi, teman-teman tenang saja,
biarpun saya gak kenal secara utuh tapi percayalah dengan segenap
kemampuan supernatural yang saya dapat dari mbah makmur ( mbah makmur
saudara mbah subur yang tidak diakui negara ) maka izinkan saya
mengenalkan mereka kepada teman2 semua.
Mereka adalah dua orang
manusia (ya iyalah manusia, kalo bukan manusia mana bisa saya memahami
percakapan mereka). Yang satu perempuan dan yang satunya lagi
laki-laki. (gak ada banci disini..., hehehe) dan saya yakin mereka
laki-laki dan perempuan tulen kok bukan jadi-jadian lah. Ok, kita
lanjut ya,, si cowok adalah kernet atau mungkin supir pengganti kali
ya,, tapi selama perjalanan supirnya gak pernah ganti-ganti, dan dia
tetap di duduk belakang. Dan si cewek orang daerah pondok (salah satu
tempat di Kabupaten Bener Meriah yang konon wilayah tersebut dipenuhi
oleh pondok-pondok, ada pondok bambu, pondok indah,, pondok kelapa dan
ingat kata dokter kita harus mengkonsumsi garam beryodium agar
terhindar dari penyakit pondok, pondok apa gondok? ) yang dari ekspressinya sepertinya
baru pertama itu ke kota banda Aceh. Kok saya tahu? Ya tahu lah saya
kan dengar obrolannya, disamping itu pula saya tahu dari frequensi
telepati saya yang berada di jalur 2.4Ghz ..sedikit lebih tinggi dari
jalur frekuensi radio RRI. Teman-teman gak dengar kan??? Makanya ikut
saya harusnya ke takengon biar tahu.
Dari
tadi cerita udah panjang banget tapi percakapannya mana? Bikin
penasaran aja ya? Sabar ya teman-teman, tangan saya kan Cuma dua,
jadi saya ngetiknya gak bisa cepat seperti larinya seorang copet yang dikejar massa. Dan
lagipula, Allah itu menyayangi orang-orang yang sabar, jadi
teman-teman harus sabar. Nah berbicara tentang sabar maka seharusnya
teman-teman semua faham bahwasannya si sabar itu pernah jadi tukang
parkir dihalaman kantor kelurahan saya, sebelumnya dia malah jadi
tukang cat rumah, tapi akhirnya dia terpaksa alih profesi karena dia
pernah masuk sel lantaran dengan sengaja mengecat wajah istri si
pemilik rumah yang dicat, indah sekali bukan hehehhe. Hadeuh....,,
mana sich percakapannya? Kok malah ngawur. Eh,, sorry... sorry saya
kebablasan. Ok ok..,, ini dia percakapannya yang membuat hati saya
miris dan beristighfar berkali-kali. Membuat saya geram sekali dan
hampir-hampir saking geramnya saya nyaris menjambak rambut si sopir
yang sedang asyik membelok-belokan setir kemudi kekiri kekanan
seperti anak-anak yang baru dibelikan mobil mainan, dan rasanya
pengen nonjok tuch manusia berdua. (tapi, ga berani) hehehe. Apa???
Percakapannya mana? Oh tenang ya,, ini dia, tadaaa....:
Eh,
bentar dulu teman-teman, saya gak cerita dari awal percakapan sampai
akhir ya, karena kalo saya ceritakan semua maka estimasi selesainya
sekitar 3 bulan 12 jam 54 menit 12 detik itupun jika saya berbicara
terus tanpa makan,minum,tidur dan makan buah mangga titipan teman
yang suka koleksi buah2an hasil dari maling kebun tetangga, nah
begitulah lamanya kalo saya ceritain semua. Saya hanya cerita yang
membuat hati saya miris bagaikan teriris-iris hingga hampir menangis
karena kumis yang bau amis lantaran hobi narsis hihiihi. Setelah
mereka ngobrol ngalor ngidul bercerita mulai dari petani yang sukses
menjual sawahnya dengan rugi total hingga sampai ke jenis merk celana
dalam presiden korea utara Kim Jong Un , nah akhirnya sampailah ke
percakapan yang ingin sangat saya ceritakan ke teman-teman semua,
untuk menghemat waktu dan kertas,listrik dan makanan saya (pelit amat
sich) nah langsung saja ini dia,,,
cowok: dek..,, sebenarnya abang udah punya istri. Abang udah nikah.
Selama ini abang ga jujur sama adek karena abang takut adek ga bisa
terima abang. Hari ini abang jujur karena abang ga mau kayak
laki-laki lain yang ngakunya masih lajang padahal udah punya istri
dan anak. Abang cinta sama adek, maafkan abang ya sayang ya... adek
masih mau kan jadi pacar abang? Kata si cowok dengan expressi wajah rhoma
irama saat merayu rita, ter..la..lu.
Cewek: kalo nanti istri abang tau gimana?
Cowok: gak apa-apa dek,, sebenarnya tadi pagi sewaktu adek telpon
abang, abang suruh angkat sama istri tapi gak diangkatnya. Dan waktu
ayah adek telpon abang tadi pagi juga istri abang yang angkat.
(kok dibagian ini saya merasa si cowok lebih gak jujur lagi, emang
mungkin istrinya yang angkat? kan ayah si cewek telpon, jadi bisa
ditipu kan istrinya? Atau mungkin mereka memang ingin saling tipu
menipu? Atau setidaknya hobi menipu? Jadi sebenarnya siapa yang
tertipu? Tanyalah pada rumput yang bergoyang)
Cewek: adek juga sayang sama abang. (lalu menyenderkan kepalanya di
bahu si cowok dan sicowok pun senyum-senyum seperti baru menang
lotre).
Nach..., teman-teman semua, disitulah yang membuat saya beristighfar
berkali-kali, bahkan sampai saat saya menuliskan cerita ini. Sulit
bagi saya membayangkan bagaimana istrinya di rumah, menjaga
anak-anaknya, berdo’a supaya suaminya selamat di perjalanan dalam
mencari nafkah untuk keluarga. Lalu, si suami dengan santainya malah
memadu kasih dengan wanita lain. Saya speechless, gak tahu harus
berkata apa, saat itu saya hanya bisa beristighfar berkali-kali.
Hingga saya berfikir seandainya saya jadi presiden maka akan saya
hukum mereka berdua dengan cara di kirim ke hutan amazon sebagai tawanan biar
mereka dijadikan bahan tertawaan bagi suku pedalaman.
Setelah percakapan itu, saya sempat melirik ke belakang sebentar, (
sebenarnya saya malu untuk melirik kebelakang, tapi apa daya saat itu
saya lupa membawa kaca spion yang biasa saya letakkan di tas saya )
tampak mereka semakin mesra bagaikan pinang yang dibelah pake kampak.
Lalu, percakapan dilanjutkan dengan obrolan remeh temeh basa basi
lainnya, dan diakhir sebelum saya melompat turun dan berguling
layaknya tentara yang sedang latihan ( ehehhe canda dunk ), saya
sempat mendengar mereka membahas masalah seks alias coitus alias
hubungan intim alias ML. Na’udzubillah...
Ini yang membuat saya miris dan mengganggu perjalanan saya, si cowok
dari pertama di terminal sampai tiba di daerah pondok, ngomoooong
terus, ga ada berhentinya. Sepertinya sicowok memang sudah sangat
terlatih ngomong non stop, mungkin dia udah lewat ujian kompetensi
tukang omong professional se-hutan dunia. Dan tebakan saya si cowok
itu adalah dosen matematika, fisika, antropology, bahasa
indonesia,psikologi,vasektomi dan lain sebagainya,, karena obrolannya
gak jelas tentu arahnya dan dia seperti seorang dosen universitas
oxford yang menjelaskan ke mahasiswanya selama 8 jam perjalanan,
berapa sks itu??? Dan, yang membuat tawa saya hampir saja meledak
adalah, gak ada satupun yang dia bicarakan benar dalam ilmu-ilmu yang
dia miliki itu. Hadeuh... gedubrak..!!?!?!
Percakapan mereka berisi sejumlah jarak dari tempat tertentu ke
tempat tertentu. Lalu, nama-nama daerah selama perjalanan berikut
mata pencaharian penduduk setempat dan kondisi keadaannya ditinjau
dari ilmu astronomi dan ilmu gaib. Kondisi geografis, historis dan
lain sebagainya. Dan ntah apa-apa lagi yang sangat mengganggu
perjalanan saya. Apa teman2?? Gak usah naik mobil L300 kalo gak mau
terganggu??? tapi jika teman-teman memang ingin terganggu atau
diganggu maka saya rekomendasikan segeralah naik mobil L300 kapan
saja dan dimana saja tak perduli kemana tujuan anda, atau anda bisa
jadi membuat kamar tidur anda dijadikan lahan parkir mobil-mobil
tersebut. Iya, anda benar, hanya saja saya belum memiliki cukup
keberanian untuk nyetir mobil sendiri ke takengon, kenapa? Asal anda
tahu namanya saja takengon..identik dengan tekongan, nah jalan menuju
takengon dipenuhi tekongan jadinya saya sering bingung tekongan
manakah yang harus saya lalui..??. Loh, kan tadi udah saya bahas diatas,
ini perjalanan pertama saya ke takengon, gimana sich. Hmm,, oh ya,
Bahkan ketika saya mencoba untuk tidur pun, suara percakapan mereka
masih terdengar sangat jelas dan clear, sepertinya mereka berbicara
dengan memakai TOA yang biasa dipake mahasiswa yang demonstrasi
menuntut pemerintah menurunkan harga mahar pernikahan. Saat ini, saya
sedang berdo’a teman-teman, semoga besok ketika saya pulang ke
banda aceh, tidak ada lagi orang-orang seperti itu. Do’akan saya
ya, saya mau lihat, kira-kira do’a teman-teman dikabulkan Allah
atau tidak ya?? Hmm, kalau tidak berarti ada yang salah dengan
kalian. Hahaha... (duhh,, macem diri sendiri udah betul aja.)
Udah dulu ya teman-teman, nanti Insya Allah kita lanjut cerita
tentang jalan-jalan saya di kota dingin ini. Brrrr,, dingin banget
sich,, ini dia ternyata kota dengan AC terbesar di dunia. Oke byee..sampai jumpa lagi di episode selanjutnya.
Post a Comment