Boleh kau
menikah dengan gadis jika kau anggap mereka lebih romantis
Silahkan
kau menikah dengan janda jika kau yakin bisa membuat bahagia
Asalkan jangan
kau nikahi sekaligus keduanya jika tidak siap dengan perang dunia ketiga (Jarwo
Quote)
Tidak ada seorang wanita pun yang punya keinginan
atau cita-cita dari kecil untuk menjadi janda. Perjalanan hidup yang membawa
mereka kesana. Terkadang pilihan itu diambil bukan karena si perempuan suka
tapi lebih dari itu. Sebagian besar perempuan memilih menjadi janda karena apabila
bertahan dalam biduk rumah tangga yang sedang mereka jalani justru akan
menimbulkan efek psikologis yang lebih buruk, baik untuk diri sendiri maupun
anak-anak yang lahir dari pernikahan mereka.
Stempel atau cap buruk yang melekat pada status
janda sebenarnya lebih menunjukkan betapa primitive nya masyarakat tersebut. Memang,
perceraian itu tidak baik, tapi bukan lantas pelakunya langsung masuk kategori
negatif pula. Masalah perceraian ini telah kita bahas dalam tulisan sebelum
ini. (silahkan baca: sang mantan itu teman bukan lawan).
Memang dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw
menganjurkan untuk lebih memilih menikahi gadis dari pada janda. Tapi, juga
kita tidak bisa menutup mata terhadap realita sejarah, bahwa dari ketiga belas
istri Rasulullah hanya Aisyah dan Mariyah yang gadis. Dari hal ini, kita
belajar bahwa seharusnya masyarakat kita tidak lagi membedakan baik dan buruk
seseorang dari status janda atau gadisnya dia, karena baik dan buruk tidak
berbanding lurus dengan janda atau gadis.
Jadi untuk para jomblowan yang sedang mencari dan
memilih pasangan hidup, Dalam hadits lainnya Rasulullah menegaskan, seorang
perempuan itu dinikahi karena empat perkara atau empat alasan, yaitu; kecantikannya,
keturunannya, kekayaannya dan agamanya, maka pilihlah yang beragama, karena
hanya itu yang bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
meskipun sering terdengar kata-kata bahwa gadis dan janda beda rasa, sebenarnya itu hanya masalah pilihan saja. ada yang suka pedas dan ada yang suka manis. ada yang tidak suka asam dan ada yang tidak mau asin. jadi, beda rasa itu hanya masalah pilihan dan selera, kita tidak bisa men-generalisir semua orang akan sama seleranya dengan kita.
konklusinya, Gadis atau janda hanya masalah status semata. Meskipun
tak bisa dipungkiri bahwa status tersebut juga memberikan stereotip tertentukan
dalam pergaulan masyarakat. Sebenarnya gadis atau janda lagi-lagi hanya masalah
status, bukan itu persoalannya, yang paling penting bukan status, fisik atau
apapun, yang paling penting dan yang paling memberikan efek yang signifikan
dalam sebuah hubungan adalah kenyamanan hati.
Post a Comment