Santer sekali terdengar sejak 2014 silam bahwa
negeri kita ini negeri oplosan. Berseliweran berbagai meme negatif yang ntah
darimana asalnya. Sepertinya apapun yang dilakukan pemerintah selalu salah
ataupun disalah-salahkan oleh rakyat. Begitupun sebaliknya. Sehingga sampai-sampai
Barbie pun pusing kepala.
Dalam tulisan saya jauh-jauh hari sebelum ini,
saya telah menyebutkan bahwa segala sesuatu kejadian, peristiwa atau apapun itu
yang kurang berkenan di hati kita bisa kita buat tandingannya. Ada DPR
Tandingan, dan banyak lagi tandingan-tandingan lainnya sampai-sampai pertandingan
PSSI pun dibekukan. Lagi..lagi... pusing pala Barbie....
Nach, berita yang paling heboh sekarang adalah
perebutan Mesjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh. Berbagai aksi bermunculan,
dari saling tuding sampai pe-label-an tertentu terhadap kelompok tertentu. Kali
ini pusing kepala Barbie meningkat stadiumnya. Kasihan ya si Barbie...
Berbagai media seakan berlomba menghadirkan berita
ter-update tentang peristiwa ini. kekisruhan ini pun disorot dari berbagai sisi
oleh segenap lapisan masyarakat sesuai dengan background dan ilmu yang dimiliki
oleh masing-masing orang tersebut.
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat:
10)
Firman Allah diatas sangat jelas menegaskan
hubungan persaudaraan sesama mukmin. Ikatan ukhuwah yang terjalin tersebut
diharapkan tidak boleh diputuskan hanya lantaran permasalahan perbedaan yang
bukan dalam bingkai aqidah. Karena hanya perbedaan aqidah yang dapat memutuskan
jalinan ukhuwah tersebut.
Sabda Rasulullah saw bahwa perbedaan itu adalah
rahmat. Jadi sebagai orang-orang yang bersaudara ada baiknya kita menyikapi
secara bijak, jangan sampai rahmat ini berubah menjadi laknat.
Pada tulisan ini saya tidak membela pihak manapun
dan tidak menyalahkan siapapun karena itu bukan kapasitas saya. Menilai pun
tidak saya lakukan karena ilmu saya belum capable untuk itu. Sebagai muslim
yang juga rakyat Aceh saya hanya ingin melihat ini secara damai. Bukankah Islam
adalah agama damai?
Kemudian, saat si Barbie sembuh dari pusingnya,
dia mengusulkan bagaimana kalau dibuat MRB tandingan? Sekali lagi tidak ada
maksud menyalahkan atau menyudutkan salah satu pihak. Namun, ini alternative
apabila memang kekisruhan ini tidak mencapai titik damai. Jadi, rakyat Aceh
yang berbeda pemahaman dapat memilih mau melakukan shalat di Masjid yang mana. Insha
Allah aman. Aamiin....
Konklusinya: mari bersatu, selamat generasi Islam.
Karena lidi sebatang akan sangat mudah dipatahkan dari pada sebuah sapu lidi. Mungkin
saja saat ini mereka yang memiliki kepentingan tertentu dibalik ini semua
sedang bertepuk tangan melihat kita saling tuding dan saling kecam. Renungkanlah,
bukankah para Imam ahli fiqh yang kita hormati itu berbeda? Namun, mereka
adalah guru bagi bagi imam setelahnya.
Selanjutnya, hanya Allah penentu segala keputusan.
Wallahu ‘alam...
Post a Comment