-->

Belajar untuk menjadi kaya tak akan menjadikanmu benar-benar kaya

Belajar untuk menjadi kaya tak akan menjadikanmu benar-benar kaya
Setelah update status di Fb kemarin yang isinya seperti ini: "Setelah selesai dari situ mau jadi apa?" Pertanyaan yg setiap tahun ditanyakan para org tua pada anak mereka yg memilih jurusan tertentu utk kuliah mereka. Pernahkah para org tua mempertanyakan; "Setelah selesai dari situ, bisakah ilmu nya mengantarkan mu ke Syurga-Nya nak?"

Pikiran saya merawang ke masa sekitar tahun 2003an. Waktu itu saya baru saja menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah. Keinginan untuk masuk SMA begitu kuat. Tapi, ibu melarangnya. Ibu saya ngotot saya harus melanjutkan sekolah ke MAN (Madrasah Aliyah Negeri).

Saya keberatan, karena di era tahun 2000an itu sekolah di MAN di Kota saya dianggap kolot, gak gaul alias ketinggalan zaman. Anak MAN identik dengan anak kampung dan lain sebagainya. Saat itu, sekolah di SMA bisa gaya-gayaan dengan baju kemeja yang harus dimasukin kedalam rok plus tali pinggang. Sedangkan di MAN, wajib pakai baju kurung.

Saat itu, saya mulai menyusun sejumlah alasan untuk membujuk atau lebih tepatnya untuk sedikit memaksa ibu memberikan izinnya agar saya bisa bersekolah di SMA. Alasan pertama adalah permasalahan lokasi. Gedung MAN terletak lebih jauh dari rumah kami dibandingkan SMA. Namun, alasan itu terbantahkan, karena ayah akan segera membelikan motor agar saya bisa bersekolah di MAN.

Alasan terakhir yang saya anggap mumpuni yaitu, sekolah di MAN susah dapat kerjaan. Pada saat itu, setiap penerimaan CPNS atau pekerjaan apapun, pasti yang lebih diutamakan adalah lulusan SMA. kalau lulusan MAN, jangankan dilihat sebelah mata, dilirik pun tidak.

Sayangnya, ibu tetap bertahan dengan keputusannya. Tak peduli dengan segudang alasan saya. Pemikiran ibu sederhana saja saat itu. “jak sikula bak MAN, mangat jeut si krak sapeu” (sekolah di MAN, biar pintar sesuatu <baca: ilmu agama, seperti Al-Qur’an, Hadits, Fiqh dan sebagainya>). Simple dan sangat sederhana keinginan ibu, agar saya paham ilmu agama. Saat itu, saya menganggap ibu gak gaul, gak modern dan sebagainya.

Dengan setengah terpaksa, maka tercatatlah saya sebagai salah satu siswi Madrasah Aliyah di Kota saya. Tragedi pertama terjadi, saya menang olimpiade biologi di Kota saya, tapi dibatalkan hanya karena saya bukan siswa SMA. kecewa, maka saya kembali menyalahkan ibu. Saya anggap ini semua salah ibu karena tak mengizinkan saya untuk sekolah di SMA.

Waktu berlalu, selesailah masa sekolah saya di MAN. Singkat cerita saya kemudian lulus undangan pada jurusan bahasa Inggris UIN. Jurusan yang sangat saya inginkan dari dahulu. Setelah 6 bulan kuliah, saya iseng bareng teman-teman mendaftar dan mengikuti test CPNS. Benar-benar diluar dugaan ketika saya melihat hasil pengumuman di surat kabar bahwa saya lulus test CPNS tersebut. Hanya 6 bulan setelah ijazah MAN saya keluar. Tanpa lobi dan tanpa embel-embel apapun saat itu, karena tahun itu adalah tahun Aceh kembali berbenah pasca Tsunami.

Keinginan sederhana ibu, hanya ingin saya paham agama mengantarkan saya menjadi PNS termuda saat itu di Kota saya. Jadi PNS memang gak akan kaya, benar memang, tapi disaat orang lain berlomba-lomba menjadi PNS saya malah lulus tak terduga.

Saya menceritakan ini bukan untuk berbangga ataupun berniat sombong, tapi saya hanya ingin berbagi dan membuktikan bahwa janji Allah itu sangat teramat sangat benar.

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu bahaginnya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebahagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” ( Asy Syuraa: 20)

Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Barangsiapa yang dunia menjadi tujuannya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya; Allah menjadikan kemiskinan di antara matanya; dan tidaklah dunia datang kepadanya melainkan apa yg sudah dituliskan untuknya.. Sebaliknya Barangsiapa yg akhirat adalah tujuannya maka Allah akan memudahkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya serta dunia akan datang kepadanya meski ia membencinya. [HR Ibnu Hibban]


Jadi, ketika kita ikhlas berniat mencari akhirat maka Allah akan menganugerahkan dunia sekaligus. Kini, saya sangat menyadari itu, pelajaran hidup dari seorang ibu. Pantaslah jika disebut bahwa ibu adalah madrasah pertama anak-anaknya. Ibu saya tidak pernah sekolah tinggi, bukan sarjana apalagi profesor. Tapi, darinya saya belajar sesesuatu yang tak pernah diajarkan di universitas formal manapun. Love u mom... :* 

Statistik

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Popular Posts

Poliandri: Aku Tinggal Seatap Bersama Kedua Suamiku

foto dari rakazia.blogspot.com Sebut saja nama saya siska (bukan nama sebenarnya). Disini saya ingin sedikit berbagi pengalaman hidup saya bersama kedua suami saya. Mungkin ini bisa dibilang eksklusif karena tidak biasa terjadi dan tidak lumrah, tetapi saya dan suami-suami saya telah menjalaninya selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pertemuan pertama saya dengan suami pertama itu terjadi ketika saya masih sekolah. Kemudian setelahnya kami memutuskan untuk menikah. Rumah tangga kami baik-baik saja karena suami sangat mencintai saya. Setelah pernikahan kami berjalan bertahun-tahun sampai kami memiliki dua anak, Suami saya terserang penyakit hernia dan harus menjalani operasi. Pada pertengahan tahun 2010, tepatnya setahun setelah suami operasi hernia, suami menyarankan saya untuk mencari pasangan lagi. Keputusan ini diambil suami karena merasa sudah tidak mampu lagi memberikan nafkah batin (hubungan intim) kepada saya sejak pasca operasi. Suami dengan ikhlas meminta saya u...

5 Kabupaten/Kota Penghasil Cowok-Cowok Ganteng di Aceh

Aceh yang terbentang dari Sabang sampai Tamiang ini terkenal dengan daerah yang sangat kental dengan syari’at Islamnya. Sejak dahulu, sejarah Aceh telah diwarnai dengan budaya Islam dan merupakan gerbang masuknya Islam ke Nusantara. Islam datang melalui jalur perdagangan karena Aceh terletak pada jalur pelayaran dunia. Oleh karena hal itu, asimilasi dan akulturasi budaya adalah dua hal yang tak mungkin terelakan dalam kehidupan masyarakat Aceh dahulu. Akibat interaksi dengan dunia luar ini terjadi perkawinan campuran yang menghasilkan generasi-generasi Aceh keturunan India, Arab, China, Turki, Eropa dan lain sebagainya. Keturunan campuran ini yang sekarang bertebaran di seluruh Aceh dan dianggap orang Aceh asli. Jika pada beberapa artikel kita dapatkan bahwa Aceh merupakan salah satu penyumbang perempuan cantik di Indonesia karena perkawinan campuran ini, maka kali ini kita akan melihat beberapa kota di Aceh yang juga menghasilkan cowok-cowok ganteng. Berikut Lima kabup...

Polemik Make-up Wisuda

Wisuda menjadi moment paling membahagiakan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa tanpa terkecuali. Mulai dari Diploma 1 sampai Strata 3 tentu sangat ingin dapat menyelesaikan studinya secepat mungkin. Wisuda adalah ritual yang sangat sayang bila dilewatkan begitu saja bagi mereka yang telah lulus. Setelah melewati perjalanan panjang bangku perkuliahan, menikmati setiap proses bimbingan yang terkadang harus dilewati dengan linangan air mata oleh sebahagian mahasiswa, maka sudah pasti ceremonial wisuda menjadi sesuatu yang disakralkan. Senyum tawa dan canda bahagia mewarnai prosesi ini disertai pula tangis haru kedua orang tua. Sangking istimewanya hari wisuda, maka para wisudawan dan wisudawati akan menyiapkan penampilan terbaik mereka untuk menghadapi hari bersejarah yang akan dikenang seumur hidup mereka ini. Bagi kaum perempuan khususnya penampilan adalah segalanya, maka berlomba-lombalah mereka untuk menjadi yang paling cantik di hari itu. Mulai dari pemilihan ...

Indonesia Termasuk Negara Penghasil Mobil?

foto dikutip dari surakarta.go.id Hai sahabat afra semua. Sehatkah hari ini? pastinya sehat iya kan? Karena kalau kamu sedang sakit maka pasti kamu sedang dirawat di rumah sakit dengan pelayanan perawat cantik sembari tangan klak klik buka blog kita ini kan? Hihi... Baiklah..., karena hari ini adalah hari jum’at yang artinya besok dan lusa adalah weekend, maka saya mau mengajak teman-teman semua untuk jalan-jalan. Sering kan travelling? Sobat afra semua kalau travelling menggunakan kendaraan apa? Ayo silahkan dijawab dalam hati sendiri masing-masing ya...!!! Nach, sekarang ayo kita tancap gas ke negara-negara produsen mobil, jangan lupa kenakan sabuk pengaman sobat sekalian. Kenal kan sama mobil? Pernah kan naik mobil? Meski sebagian dari kita tidak memiliki mobil pribadi, namun saya yakin mobil bukanlah benda asing bagi kita semua. Ok, siap...,, go... 1.       Tiongkok Sekarang jangan sebut China lagi ya sobat, karena mereka sudah ganti ...

5 Kabupaten/Kota Penghasil Perempuan Cantik Di Aceh

Aceh, sebuah provinsi di Indonesia yang disinyalir sebagai daerah penyumbang perempuan-perempuan cantik untuk Indonesia. kecantikan perempuan-perempuan Aceh memang diakui bahkan sampai ke ranah internasional. Lihat saja beberapa tulisan yang menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap perempuan-perempuan Aceh oleh orang-orang luar. Nah, Setelah mensurvey para lelaki ganteng dari Aceh, maka sekarang mari kita observasi beberapa Kabupaten/Kota di Aceh yang dijuluki sebagai penghasil perempuan-perempuan cantik. Ini dia...: 1.       Langsa Sebagai kota paling timur dari Provinsi Aceh, Kota Langsa sangat terkenal dengan gadis-gadis cantiknya. Kulit putih dengan senyum mempesona menjadi ciri khas perempuan Kota Langsa plus ditunjang dengan penampilan yang aduhai. 2.       Lhokseumawe Sebagai daerah petrodollar, Lhokseumawe hampir selalu menjadi unggulan. Selain menghasilkan cowok-cowok ganteng, kota yang satu ini j...