Berakhirnya suatu kisah cinta memang menyakitkan,
apalagi jika kita berada di pihak yang ditinggalkan. Hujan air mata kadang
terjadi sampai berminggu-minggu dan tak jarang ada yang sampai berbulan-bulan. Pada
orang tertentu bahkan ada yang sampai ke taraf menghabisi nyawa sendiri (baca:
bunuh diri). Na’udzubillahi min dzalik...
Berbicara memang gampang. Kalimat itu yang sering
kita lontarkan kepada seseorang yang menyarankan untuk segera move on. Padahal,
seandainya saja kita berada di pihak si pendengar curhatan kita, maka saran
pertama kita adalah segera move on juga. Move on dalam kamus kehidupan saat ini
terutama kamus percintaan diartikan dengan segera beralih ke lain hati dan
lupakan masa lalu.
Banyak orang yang sangat sulit untuk melupakan
sakit hati. Mereka gagal move on hingga ada yang bersumpah untuk tidak akan
menjalin hubungan percintaan lagi seumur hidupnya. Tragis. Mereka seolah lupa
bahwa yang namanya cinta tidak selalu ada manisnya saja. Terkadang kita butuh
sebuah kepahitan untuk menjadi penawar. Bukankah obat itu rasanya pahit?
Beruntungnya aku termasuk tipe orang yang sangat
mudah move on. Perkara melupakan masa lalu yang menyakitkan bukan perkara sulit
bagiku. Lalu, apakah aku tipe orang yang tidak setia? Eits.., nanti dulu. Aku keberatan
jika dikatakan tidak setia. kesetiaan tidaklah diukur dari seberapa lama kau
meratapi kesedihanmu. Setia adalah bertahan dalam keadaan apapun selama tidak
saling menyakiti. Jadi, jika telah tersakiti, maka segera beralih dan lupakan
yang telah terjadi adalah jalan keluar terbaik.
Life must go on whatever happened. Ya,
hidup harus terus berjalan meski kau pernah terluka. Bumi akan terus berputar
dan tak akan menunggumu bangkit terlalu lama. Hujan juga akan datang silih
berganti pada setiap pergantian tahun, lalu sampai kapan kau akan terus
berkubang dalam lumpur masa lalu?
Sebagai manusia biasa jujur aku juga merasakan
sakit yang teramat sangat ketika sebuah harapan yang telah terbangun indah
luluh lantak tak berbekas. Tetapi apakah hanya karena itu aku harus mengorbankan
segala keindahan hidup yang lainnya? Tentu saja tidak. Bagiku, ada banyak
cerita indah yang teramat mahal untuk diganti hanya dengan air mata penyesalan.
aku ingat bahwa kita punya 1001 satu alasan dalam hidup ini, maka jika karena 1 alasan kita menangis, yakinlah bahwa masih ada 1000 alasan lainnya untuk tersenyum bahkan mungkin bisa membuat tawa bahagia. Namun, sayangnya terkadang kita terlalu terpaku pada satu pintu yang telah ditutup, padahal tanpa kita sadari begitu banyak pintu lain yang menunggu untuk kita masuki.
Jadi, sekali lagi, bagiku sebuah kesetiaan dilihat
bukanlah saat kau menangisi keadaan dan meratapi penyesalan. Kesetiaan juga
tidak dinilai dari seberapa lama kau mengurung diri dari dunia luar. Kesetiaan adalah
bentuk penghargaan kepada diri sendiri. salah satu cara untuk mempertahankan
kehormatan diri sendiri adalah segeralah move on.
2 comments