Kesalahan yang kita lakukan 10 tahun lalu masih
terus terbayang dalam ingatan. Sampai saat ini kemarahanku padamu masih terus
memburuku. Jangan pernah meminta untuk ku melupakan segalanya, karena memaafkan
diriku sendiri saja aku tak mampu. Bagaimana bisa aku memaafkanmu?
Kusadari apa yang telah terjadi diantara kita
bukan semata salahmu. Tak akan ada asap tanpa api bukan? Ribuan hari telah
kulewati sejak perpisahan kita, namun hingga detik ini tak satupun dosa itu
luput dari ingatan. Bukan aku tak pernah mencoba untuk menghapus segalanya, aku
berusaha sekuat tenaga, semampu yang aku bisa untuk menghapus memori tentangmu. Tetapi
aku bisa apa, ketika hati dan pikiran tetap enggan untuk pergi.
Aku selalu berharap pada Tuhan agar tak pernah
mempertemukan kita lagi. Jangan tanya sebesar apa aku membencimu, karena justru
aku lebih membenci diriku sendiri. ingin sekali rasanya bercerita pada seseorang, menumpahkan segala rasa yang ku punya, tetapi apa daya, marwahku
harus tetap terjaga dan ada begitu banyak hati yang tak boleh kusakiti.
10 tahun bukan waktu yang singkat untukku memendam
segalanya. Aku tidak lah sekuat yang mereka kira. Hingga akhirnya kutemukan
seseorang yang rela menjadi pendengar setia. bersedia ada untuk keluh kesahku
dan ikhlas menjadikan dirinya tempatku berbagi. Ya,,, berbagi cerita tentangmu,
tentang kita yang telah lama kusimpan dalam peti tua.
Sebenarnya menceritakan ini semua tidak bermaksud
untuk mengulang luka. Aku hanya ingin sedikit terlepas dari beban dosa. Semoga Tuhan
memaafkan kita. Jika ini adalah aib, aku berharap dengan bercerita ia akan bisa
segera raib dari ruang hati. Aku ingin berjalan dan melangkah dengan bebas,
lepas tanpa bias masa lalu.
Kini, Tuhan telah mengirimkan seseorang yang yang
luar biasa untukku. Seseorang yang menjagaku dalam diam, menuntunku untuk tegak
setelah kau jatuhkan, membimbingku berlari, meniti jalan kebahagiaan yang akan
kami gapai bersama. Kali ini, aku begitu yakin untuk melukis tawa bersamanya. Dia
yang diutus Tuhan menjadi malaikat penyelamat untuk menarikku dari tiupan
badai kau cipta.
Aku sering mendengar, mungkin kita harus bertemu
dengan orang yang salah dulu untuk menanti dia yang benar. kalimat itu menjadi
bukti nyata hari ini. aku telah menemukan seseorang yang benar setelah begitu
banyak kesalahan yang kulakukan bersamamu. Semoga tak ada lagi perempuan lain
yang kau campakkan begitu saja dan berharaplah semoga karma tak pernah ada.
Post a Comment