-->

Curhat Sang Dosen

Jadi dosen memang merupakan profesi terhormat. Kemana-mana pasti bakal ramai yang hormati., apalagi kalau ketemu mahasiswa. Citra di masyarakat pun jadi lebih baik dari yang lainnya, ataupun lebih baik dari sebelum jadi dosen. Predikat orang pintar melekat, sehingga dimana pun berada si dosen harus jaim alias jaga image.

Apa yang anda pikirkan ketika melihat seorang dosen? Selain yang sudah saya sebutkan diatas, maka hal pertama yang terlintas di kepala saya ketika melihat dosen adalah mereka pasti banyak uangnya. Dosen dianggap sukses secara intelektual dan juga secara financial.

Bagi mereka yang tidak pernah tahu bagaimana kehidupan seorang dosen tak akan peduli, dosen itu banyak uang atau tidak. Tapi, yang pasti predikat kaya itu sudah terlanjur melekat pada profesi dosen. Entah kapan predikat mewah itu mulai melekat saya juga tidak tahu.

Memang saya tidak bisa katakan tidak untuk itu, melihat begitu banyak dosen yang bermobil mewah dan berpenampilan necis. Tapi, juga saya tidak berani mengatakan kesetujuan saya terhadap label tersebut karena begitu banyak dosen yang saya temui harus banting setir sepulangnya dari tugas mengajar di kampus.

Nach, jika anda bertemu dengan mereka yang cari atau punya side job selain mengajar di kampus, coba tanyakan itu hanya sekedar hobby atau memang bayaran mengajar yang tak memadai untuk kebutuhan hidup sehari-hari? Kalau begini, bagaimana para dosen ini bisa fokus untuk transfer knowledge kepada mahasiswanya?

Selain itu, banyak saya jumpai dosen kontrak yang gajinya sangat-sangat-sangat pas-pasan, bahkan dibawah Upah Minimum Regional (UMR). Karena hal ini, maka dosen-dosen ini akan menerima tanggung jawab mengajar sebanyak-banyaknya di berbagai kampus yang berbeda-beda untuk mencari pendapatan tambahan. Lagi-lagi, hal ini menyebabkan proses belajar mengajar jadi terganggu karena tidak mungkin seorang dosen bisa fokus dengan mengajar sebanyak 30 sks/semester atau bahkan lebih.

Begitulah fenomena atau mungkin bisa disebut problematika kehidupan seorang dosen. Tentu hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka para dosen PNS. Tragedi tragis ini hanya menimpa para dosen kontrak atau pun dosen tidak tetap. Kemalangan mereka (dosen kontrak/ dosen non tetap) ini ditambah lagi dengan pembayaran honor mengajar yang biasanya dibayar paling cepat 6 bulan setelah mengajar, atau bahkan ada yang mencapai setahun setelah mengajar.

Jika sudah begini, siapa yang harus disalahkan? Apakah salah si dosen yang tidak fokus mengajar sehingga menghasilkan generasi yang tidak berkualitas? Ketika hal ini disampaikan, banyak pihak yang mengatakan, “kalau memang tidak sanggup dengan penghasilan tersebut, ya berhenti saja jadi dosen, daripada harus mengorbankan mahasiswa dengan jam tebang dosen yang luar biasa padat sehingga perkuliahan tidak maksimal”.

Coba dech, renungi lagi, apa itu solusinya? Permasalahan tidak sesederhana itu. Mungkin bagi mereka yang dianugerahi Allah rezeki yang berlebih itu tak jadi masalah. Anggap saja mengajar itu sedekah. Lalu, bagaimana bagi mereka yang masih serba kekurangan?

Sebenarnya, ini bukan perkara ikhlas atau tidak. Tetapi, tidakkah ada kebijakan yang lebih manusiawi bagi dosen-dosen yang belum PNS ini? sementara itu, beda hal nya dengan dosen tidak tetap yang bisa bebas bertualang menggeluti pekerjaan lainnya di luar jam mengajar, dosen kontrak justru terikat dengan tanggung jawab tambahan membantu bagian administrasi kampus semisal akademik dan lainnya sebagai tugas tambahan diluar jam mengajar. Sayangnya, penambahan tugas tambahan ini tidak diikuti oleh penambahan pendapatan.


Sungguh tragis nasib dosen kontrak dan dosen tidak tetap ini. ditengah kehidupan yang miris itu, mereka tetap dituntut untuk menunjukkan performa prima, baik itu secara kemampuan akademis, maupun financial, mengingat segala label dan predikat yang sudah terlanjur melekat.

Statistik

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Popular Posts

Poliandri: Aku Tinggal Seatap Bersama Kedua Suamiku

foto dari rakazia.blogspot.com Sebut saja nama saya siska (bukan nama sebenarnya). Disini saya ingin sedikit berbagi pengalaman hidup saya bersama kedua suami saya. Mungkin ini bisa dibilang eksklusif karena tidak biasa terjadi dan tidak lumrah, tetapi saya dan suami-suami saya telah menjalaninya selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pertemuan pertama saya dengan suami pertama itu terjadi ketika saya masih sekolah. Kemudian setelahnya kami memutuskan untuk menikah. Rumah tangga kami baik-baik saja karena suami sangat mencintai saya. Setelah pernikahan kami berjalan bertahun-tahun sampai kami memiliki dua anak, Suami saya terserang penyakit hernia dan harus menjalani operasi. Pada pertengahan tahun 2010, tepatnya setahun setelah suami operasi hernia, suami menyarankan saya untuk mencari pasangan lagi. Keputusan ini diambil suami karena merasa sudah tidak mampu lagi memberikan nafkah batin (hubungan intim) kepada saya sejak pasca operasi. Suami dengan ikhlas meminta saya u...

5 Kabupaten/Kota Penghasil Cowok-Cowok Ganteng di Aceh

Aceh yang terbentang dari Sabang sampai Tamiang ini terkenal dengan daerah yang sangat kental dengan syari’at Islamnya. Sejak dahulu, sejarah Aceh telah diwarnai dengan budaya Islam dan merupakan gerbang masuknya Islam ke Nusantara. Islam datang melalui jalur perdagangan karena Aceh terletak pada jalur pelayaran dunia. Oleh karena hal itu, asimilasi dan akulturasi budaya adalah dua hal yang tak mungkin terelakan dalam kehidupan masyarakat Aceh dahulu. Akibat interaksi dengan dunia luar ini terjadi perkawinan campuran yang menghasilkan generasi-generasi Aceh keturunan India, Arab, China, Turki, Eropa dan lain sebagainya. Keturunan campuran ini yang sekarang bertebaran di seluruh Aceh dan dianggap orang Aceh asli. Jika pada beberapa artikel kita dapatkan bahwa Aceh merupakan salah satu penyumbang perempuan cantik di Indonesia karena perkawinan campuran ini, maka kali ini kita akan melihat beberapa kota di Aceh yang juga menghasilkan cowok-cowok ganteng. Berikut Lima kabup...

Polemik Make-up Wisuda

Wisuda menjadi moment paling membahagiakan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh mahasiswa tanpa terkecuali. Mulai dari Diploma 1 sampai Strata 3 tentu sangat ingin dapat menyelesaikan studinya secepat mungkin. Wisuda adalah ritual yang sangat sayang bila dilewatkan begitu saja bagi mereka yang telah lulus. Setelah melewati perjalanan panjang bangku perkuliahan, menikmati setiap proses bimbingan yang terkadang harus dilewati dengan linangan air mata oleh sebahagian mahasiswa, maka sudah pasti ceremonial wisuda menjadi sesuatu yang disakralkan. Senyum tawa dan canda bahagia mewarnai prosesi ini disertai pula tangis haru kedua orang tua. Sangking istimewanya hari wisuda, maka para wisudawan dan wisudawati akan menyiapkan penampilan terbaik mereka untuk menghadapi hari bersejarah yang akan dikenang seumur hidup mereka ini. Bagi kaum perempuan khususnya penampilan adalah segalanya, maka berlomba-lombalah mereka untuk menjadi yang paling cantik di hari itu. Mulai dari pemilihan ...

Indonesia Termasuk Negara Penghasil Mobil?

foto dikutip dari surakarta.go.id Hai sahabat afra semua. Sehatkah hari ini? pastinya sehat iya kan? Karena kalau kamu sedang sakit maka pasti kamu sedang dirawat di rumah sakit dengan pelayanan perawat cantik sembari tangan klak klik buka blog kita ini kan? Hihi... Baiklah..., karena hari ini adalah hari jum’at yang artinya besok dan lusa adalah weekend, maka saya mau mengajak teman-teman semua untuk jalan-jalan. Sering kan travelling? Sobat afra semua kalau travelling menggunakan kendaraan apa? Ayo silahkan dijawab dalam hati sendiri masing-masing ya...!!! Nach, sekarang ayo kita tancap gas ke negara-negara produsen mobil, jangan lupa kenakan sabuk pengaman sobat sekalian. Kenal kan sama mobil? Pernah kan naik mobil? Meski sebagian dari kita tidak memiliki mobil pribadi, namun saya yakin mobil bukanlah benda asing bagi kita semua. Ok, siap...,, go... 1.       Tiongkok Sekarang jangan sebut China lagi ya sobat, karena mereka sudah ganti ...

5 Kabupaten/Kota Penghasil Perempuan Cantik Di Aceh

Aceh, sebuah provinsi di Indonesia yang disinyalir sebagai daerah penyumbang perempuan-perempuan cantik untuk Indonesia. kecantikan perempuan-perempuan Aceh memang diakui bahkan sampai ke ranah internasional. Lihat saja beberapa tulisan yang menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap perempuan-perempuan Aceh oleh orang-orang luar. Nah, Setelah mensurvey para lelaki ganteng dari Aceh, maka sekarang mari kita observasi beberapa Kabupaten/Kota di Aceh yang dijuluki sebagai penghasil perempuan-perempuan cantik. Ini dia...: 1.       Langsa Sebagai kota paling timur dari Provinsi Aceh, Kota Langsa sangat terkenal dengan gadis-gadis cantiknya. Kulit putih dengan senyum mempesona menjadi ciri khas perempuan Kota Langsa plus ditunjang dengan penampilan yang aduhai. 2.       Lhokseumawe Sebagai daerah petrodollar, Lhokseumawe hampir selalu menjadi unggulan. Selain menghasilkan cowok-cowok ganteng, kota yang satu ini j...