Malam ini puncak pemilihan Miss Indonesia 2016. 34
finalis sedang memamerkan tubuh indah dengan senyum menawan di atas panggung
perhelatan kecantikan di Indonesia tersebut. Dari ke 34 finalis itu, Flavia
Celly Jatmiko “miss Aceh rasa Surabaya” tetap tampil dengan begitu percaya diri
meski dihujani begitu banyak kecaman dari rakyat Aceh.
Sungguh, ini suatu penghinaan yang luar biasa. Pencatutan nama daerah tanpa izin adalah kejahatan sosial dan budaya. Gemuruh
penolakan para aktivis mahasiswa yang rela berpanas-panas ria dibawah terik
matahari mungkin tak sampai gaungnya pada mereka. Pun tuntutan sejumlah tokoh
Aceh juga tak berimbas pada apapun, karena Ibu Liliana tetap seorang perempuan
yang memiliki konsistensi tinggi yang teguh pada pendiriannya untuk menunjukkan
bahwa Aceh tak akan berkutik di bawah telunjuknya yang lentik.
Apatah lagi surat terbuka yang memang tak pernah
dibaca meski dituliskan dengan derai air mata. Sulit menggambarkan suasana hati
saya malam ini. tak pernah kecewa ini begitu mendalam terhadap apapun kegagalan
yang pernah datang dan pergi. tetapi, malam ini saya sungguh nelangsa luar
biasa melihat “Aceh” tersemat di dada yang tak terselip cinta pada negeri ini
setitik pun.

Lalu, apa yang mesti kita lakukan? Diam saja lagi
seperti tahun-tahun sebelumnya? Atau biarkan saja, hingga mereka tak pernah
tahu bahwa 4 juta Rakyat Aceh pernah ada. Selelah apapun kita berjuang, meneteskan
tinta hingga tubuh berpeluh, maka yakinlah kita tak akan bisa apa-apa selama
Pemerintah Aceh masih enggan bicara.
Dimanakah Haji Uma (sudirman) anggota DPD RI asal
Aceh yang kemarin sempat menggebu-gebu ingin menuntut panitia miss Indonesia
2016 saat ini berada? Dimana para aktivis mahasiswa malam ini? dan, pastinya
jangan tanyakan apa kabar dan dimana bapak Gubernur Negeri Serambi Mekkah malam
ini.
Selamat menonton semuanya, pembukaan perhelatan akbar itu dengan tarian Aceh begitu mempesona bukan? Semoga saja, Cut Nyak Dhien tak menangis dari alam sana melihat negeri yang diperjuangkan sampai mata tak lagi bisa melihat kini sedang di permalukan, dan anak cucunya hanya bisa terpana tak berdaya.
Post a Comment